NPM : 11110412
KELAS : 1 KA 28
MANUSIA DAN HARAPAN
Jauh di dalam lubuk manusia pasti memiliki harapan, entah itu harapan untuk seseorang taupun harapan untuk masa depan. Namun 1 hal yang pasti, manusia tidak bisa di lepaskan dari yang namanya “harapan”. Manusia yang tidak memiliki harapan sama saja dengan batu. Manusia hidup karena memiliki harapan. Harapan yang muncul di dalam diri manusia itu ada secara tidak sadar. Banyak manusia yang baru menyadari bahwa mereka memiliki sebuah harapan di masa depan.
Harapan yang muncul di diri manusia dan ada pada manusia semata-mata karena dorongan yang kuat yang menimpa manusia tersebut. Sebuah dorongan yang membuat seseorang memiliki harapan dan akhirnya membuat orang tersebut memiliki arti di dalam dirinya. Mungkin ada orang yang menganggap harapan adalah sebuah omong kosong. Mereka berpendapat bahwa harapan hanya untuk orang yang suka bermimpi.
Namun bila kita berpikir kembali, harapan muncul karena kita memang ada untuk menggapai harapan tersebut. Harapan merupakan sebuah penunjuk arah bagi seseorang untuk menjalani hidupnya. Yang membuat seseorang memiliki arti. Apakah kita masih berpendapat bahwa harapan adalah omong kosong?.
Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang tidak mempunyai harapan berarti tidak dapat diharapkan lagi. Menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat itu ialah menangis, tertawa, berkata, berpikir, bercinta, mempunyai keturunan, dan sebagainya. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan, sandang, dan papan.sedangkan kebutuhan rohani ialah meliputi kebahagian, kesejahteraan, kepuasan hiburan dan sebagainya.
Beberapa pengertian Harapan :
I. Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh manusia, yang diinginkan atau dimiliki dengan segenap jiwa dan keyakinan agar sesuatu terjadi.
II. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkannya diperlukan usaha dan doa yang sungguh-sunguh.
III. Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar